Garut // Jabadar.com – Pesta Raya Indosiar yang digelar di Sor Adiwijaya Garut berlangsung meriah. Digelar selama dua hari Sabtu-Minggu, 25-26 Januari 2025 acara tersebut menjadi rangkaian perayaan hari ulang tahun Indosiar ke-30, sekaligus dalam rangka menyambut Hari Jadi Garut ke-212.
Pesta Raya Indosiar di Garut menyajikan berbagai lomba seru dengan total hadiah jutaan rupiah. Mulai dari Zumba, Push Bike, Fun Walk, hingga lomba mewarnai, menyanyi dan menari, tidak kalah menarik dan Yunik di Pesta Raya Indosiar lomba fashion show Raksukan Sunda Yunik turut meriahkan acara pesta raya Indosiar.
Dalam lomba fashion show Raksukan Sunda tersebut, dikhususkan untuk mengangkat raksukan sunda (pakaian sunda) sebagai warisan budaya Indonesia. Sehingga peserta fashion show raksukan sunda, pun semuanya diwajibkan menggunakan pakaian sunda seperti kebaya, dan burkat sunda khusus untuk peserta wanita.
Dalam fashion show tersebut, semua peserta tampil memukau dan menampilkan kebolehannya dalam lenggak-lenggok layaknya model profesional.
Namun ada satu peserta yang sempat membuat heboh penonton dan juri. Peserta wanita dengan nomor 32 kategori dewasa, bernama Susimei, mendapatkan sambutan dan tepuk tangan yang paling meriah.
Dengan pakaian kebaya warna Coklat muda dan bawahan kain motif warna yang sangat cocok dengan kebaya atas,yang jadi menarik perhatian karena Susimei berbeda dengan peserta yang lain berkebaya panjang make up artis tetapi Susimei make up persis seperti nenek usia 80 th dan membawa Endong di punggung jalan berlenggak-lenggok ke kiri dan ke kanan di atas panggung Susimei, pun berhasil mendapatkan penghargaan dengan kategori “Peserta Terfavorit Raksukan Sunda”
“Ia pun sangat gembira dengan penghargaan tersebut dan tidak menyangka bisa mendapatkan apresiasi tersebut.
Kepada wartawan, Susimei mengapresiasi fashion show Raksukan Sunda yang dilaksanakan oleh Indosiar sebagai bagian dari acara pesta raya Indosiar ke-30 yang di gelar di Kabupaten Garut.
Ia berharap, pakaian sunda baik berupa kebaya atau burkat sunda ini bisa dilestarikan. Yaitu dengan menggalakkan pemakaian pakaian sunda di kalangan masyarakat umum.
Dengan begitu kata Susimei, generasi akan datang akan terus mengenal seperti apa itu pakaian sunda dan juga kebaya.
Generasi muda sekarang ini pun menurutnya tidak perlu malu menggunakan pakaian sunda karena tampilannya pun tak kalah menarik dengan pakaian kekinian. Terlebih lagi kebaya juga sudah menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia yang tercatat di Unesco. Oleh karenanya, masyarakat Indonesia harus bangga menggunakan kebaya maupun pakaian sunda lainnya.jelas Susimei. (RUS)
Editor : Yopi