Garut, Jabadar – Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, mengunjungi korban bencana banjir di Kampung Cileet, RT 03 RW 07, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, pada Jumat (14/3/2025). Dalam kunjungan tersebut, Yudha menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi para korban bencana hidrometeorologi yang mengalami kerusakan rumah akibat cuaca ekstrem.
Bencana yang terjadi pada Kamis (13/3/2025) ini merupakan dampak dari hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Garut. Di Kampung Cileet sendiri, dua rumah mengalami kerusakan parah. Rumah milik seorang lansia, Emak Oom, mengalami ambruk pada bagian dinding belakang akibat longsoran tanah, sementara rumah milik Pak Sodikin mengalami kerusakan pada bagian kamar.
Saat meninjau lokasi bersama Camat Tarogong Kaler, Rahmat Alamsyah, dan Kepala Desa Sirnajaya, Andri Yanto, Yudha memberikan bantuan sembako serta santunan uang sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban. Namun, ia menegaskan bahwa perhatian dari pemerintah daerah juga sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Yudha menyoroti kurangnya anggaran yang dialokasikan Pemkab Garut untuk perlindungan sosial bagi korban bencana hidrometeorologi. Menurutnya, efisiensi anggaran harus diarahkan pada bantuan perbaikan rumah warga yang terdampak.
“Dari 17 Oktober 2024 hingga 14 Maret 2025, lebih dari 250 kejadian bencana hidrometeorologi terjadi di Kabupaten Garut. Namun, masih banyak warga yang rumahnya ambruk belum mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ujar Yudha.
Selain itu, ia juga mendorong Pemkab Garut untuk segera membentuk Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP). Dengan adanya forum ini, kolaborasi dengan dunia usaha dalam penanganan pascabencana dapat lebih terorganisir dan efektif.
“Bencana hidrometeorologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran serta dari berbagai pihak, termasuk dunia usaha. Jika forum ini segera dibentuk, pendanaan untuk korban bencana bisa lebih cepat tersalurkan,” tambahnya.
Dengan meningkatnya frekuensi bencana di Garut, diperlukan langkah konkret dalam hal mitigasi dan penanganan pascabencana. Salah satunya adalah dengan memastikan anggaran perlindungan sosial tersedia dan dapat segera disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.(Rus)