Garut, Jabadar.Com // Suasana malam di Kampung Sukamerang, Kecamatan Kersamanah, berubah mencekam pada Selasa, 15 April 2025. Sekitar pukul 22.44 WIB, tangis pilu seorang bayi memecah keheningan, mengundang perhatian warga sekitar.
Sukmanda, warga setempat, menjadi saksi pertama yang menemukan bayi laki-laki itu. Ia mengikuti suara tangisan hingga akhirnya mendapati sosok mungil tersebut tergeletak di atas pondasi septictank, dibungkus kain bedong, dengan tali pusar yang belum terpotong—pertanda bahwa bayi tersebut baru saja dilahirkan.
“Saya kaget, langsung lapor ke Polsek dan Puskesmas,” ujar Sukmanda.
Pihak Polsek Cibatu yang menerima laporan segera berkoordinasi dengan tenaga medis dari Puskesmas Sukamerang. Kapolsek Cibatu, AKP Wawan, menyampaikan bahwa bayi dalam kondisi hidup saat ditemukan dan langsung dievakuasi untuk mendapatkan perawatan darurat.
“Bayi ini memiliki berat 2,6 kg, panjang tubuh 49 cm, lingkar kepala 32 cm, dan lingkar dada 30 cm. Diduga kuat bayi sengaja dibuang sesaat setelah dilahirkan,” ungkap Wawan.
Kasus ini menambah daftar panjang peristiwa pembuangan bayi di Garut, memunculkan kembali pertanyaan tentang kondisi sosial dan psikologis masyarakat. Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku dan motif di balik tindakan tersebut.
“Kami akan telusuri siapa orang tua bayi ini dan apa alasan di balik pembuangan tersebut,” tegas Wawan.
Masyarakat diimbau untuk memberikan informasi apabila mengetahui adanya perempuan di sekitar lingkungan yang baru melahirkan namun tidak diketahui keberadaan bayinya. (Rus)