Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita NasionalBisnisInformasiNasionalPemerintahanPendidikan

Selain Food Testing Ini Cara SPPG Cangkuang Kecamatan Leles Garut dalam Menjaga Kehigienisan MBG

3999
×

Selain Food Testing Ini Cara SPPG Cangkuang Kecamatan Leles Garut dalam Menjaga Kehigienisan MBG

Sebarkan artikel ini

GARUT, Jabadar.com || Dalam Menjamin Kualitas produk Makanan Bergizi Gratis (MBG), Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cangkuang, Desa Cangkuang Kecamatan leles, kabupaten Garut, menekankan pentingnya titik kendali.

Hal tersebut disampaikan kepala Dapur SPPG Cangkuang Arvan saat di temui di cangkuang Leles untuk mencegah terjadinya kejadian luar biasa, seperti keracunan yang terjadi beberapa wilayah Baru baru ini.

Menurut Arvan, kita melayani siswa, tidak ada satu pun terjadi persoalan seperti kejadian luar biasa (misalnya keracunan). Sebetulnya kejadian ini kita bisa minimalisir apabila kita betul-betul menjaga critical control point,” kata Arvan kepada Tim Jabadar Rabu (24/09/2025).

“Secara umum prosedur proses produksi pangan yang pengendaliannya penting untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi bahaya keamanan pangan hingga tingkat yang dapat diterima terus dilakukan setiap hari. Pihaknya menerapkan CCP sejak pembuatan menu yang mesti memenuhi angka kecukupan gizi’, paparnya.

Setiap tahap persiapan akan ada pengawasan saat datangnya bahan baku dari pihak penyedia, petugas ahli gizi dan tim persiapan kita mengecek bahan-bahan makanan Contoh ayam, apakah ayamnya itu fresh atau tidak setelah penyortiran Bahan baku lalu masuk ke proses bahan baku tersebut dibersihkan, lalu disimpan dalam lemari pendingin dengan kategori yang sudah ditentukan.

Selanjutnya proses pengolahan pemasakan yang paling penting dalam menjaga Tingkat  temperatur kematangan memasak, sehingga dapat dipastikan seluruh bahan baku itu matang agar bakteri-bakteri dalam bahan baku nanti akan mati saat proses pemasakan.

Kemudian, untuk mencegah makanan cepat basi, masakan akan didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam ompreng (wadah makanan).

Setelah dipastikan dingin, pegawai SPPG akan menutup rapat makan tersebut di dalam wadah (ompreng). Kemudian masing-masing diikat lima ompreng.

Baca Juga  Forum Bela DS Doakan Semoga Terpilih Lagi Menjadi Bupati Bandung Periode 2024-2029

Penutupan rapat karena kontaminasi bisa terjadi tidak hanya di dapur, tetapi pada saat proses pendistribusian sampai dengan sekolah Atau di dalam mobil dipastikan ompreng itu selalu rapat agar tidak terjadi kontaminasi di dalam mobil,” ucapnya.

Kemudian ketika sudah sampai di sekolah, ompreng selalu berada di meja atau palet, sehingga wadah MBG itu tidak diletakkan di lantai.

“Itu salah satu bentuk kami untuk selalu menjaga agar makanan ini terjaga, mulai hulu sampai hilirnya itu terjaga agar tetap higienis, dan nantinya bisa nyaman dimakan oleh siswa,” kata Arvan Namun, sebelum MBG itu didistribusikan, pihaknya juga melakukan food testing untuk menentukan apakah makanan ini layak atau tidak untuk di distribusikan.

Red : Sandi/Tim

Example 300250
Example 120x600